Senin, 25 Januari 2016

Belajar Dari Petrus 1

Shallom para pembaca semuanya. Judul ini sengaja penulis buat, karena ada banyak kisah tentang Petrus yang menarik untuk diangkat. Alkitab mengatakan bahwa Petrus bukan orang orang yang terpelajar namun sikap dan pikirannya seperti orang yang terpelajar. Hal ini dapat kita lihat dari ayat berikut : 

Yesus berkata kepada mereka : " Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. ( Matius 4 : 19 - 20 ).


Ketika Yesus sedang berjalan menyusuri danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka :" Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. ( Markus 1 : 18 - 20 ) 



Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. ( Lukas 5 : 1 - 11 )


Kalau kita melihat ketiga ayat di atas merupakan ayat yang paralel. Namun jika kita membaca dari kitab Matius dan Markus maka kita melihat sepertinya Petrus ( Simon ) seperti orang bodoh sebab ketika Yesus memanggilnya maka ia meninggalkan jalanya dan mengikutiNya seperti orang bodoh. Namun ketika kita membaca pada kita Lukas , maka terlihat bahwa Yesus memberitakan Injil dan mendemontrasikan mujizat, sehingga dengan demikian apa yang dikatakanNya bukan omong kosong ( OMKO ) atau omong doang ( OMDO ).
Hal yang hendak penulis sampaikan bahwa ketika Petrus mau ikut Yesus karena FirmanNya adalah ya dan amin. Hal ini terlihat setelah Yesus mengajar orang banyak termasuk Petrus ikut mendengarnya lalu  kuasa mujizat terjadi yaitu sebagai nelayan mendapatkan banyak tangkapan ikan sehingga dua kapal hampir tenggelam ( ada berkat yang diterima ). Penulis yakin bahwa Petrus dan teman-temannya sesama nelayan belum pernah memperoleh tangkapan sebesar itu maka tak heran jika ia ( Petrus ) mau ikut denganNya.
Namun untuk saat ini kita hanya banyak melihat  pemberitaan Injil yang bersifat OMKO dan OMDO. Dan berusaha mempengaruhi orang dengan bujuk rayu yang manis tapi menipu tidak ada bedanya dengan agen / marketing Finacial. Penulis melihat kecenderungan sekarang bahwa gereja masa kini hanya menjadi ladang untuk mencari uang saja, tak lebih dari itu dan tak ada kuasa yang dinyatakan dalam kehidupan umat secara pribadi. Yang sakit tetap sakit dan yang miskin tetap miskin tidak ada terobosan yang nyata sehingga hidup yang dijalani tidak jelas sama seperti sebelum ikut Yesus, mungkin lebih baik sebelum ikut Yesus.

Dari Apa yang diuraikan di atas maka kita dapat simpulkan :
Belajar dari Petrus ketika Injil diberitakan dan memperoleh pengajaran Firman Tuhan maka harus ada kuasa yang diimpartasikan ( ada berkat yang kita terima), itulah yang menjadi alasan untuk kita mengikut Yesus kalau tidak, artinya Injil dan Firman Tuhan yang disampaikan tidak ada bedanya dengan agama lain yaitu OMKO dan OMDO. Sebab agama lain selalu menuntut kitanya menjadi benar, sedang Injil SeJati tidak menuntut kita jadi benar dulu tetapi berusaha membenarkan kita. Sebab jika Injil Sejati menuntut kita menjadi benar dulu, maka Petrus tidak akan diberkati dulu ( Ikan yang berlimpah-limpah ) sebab Petrus mengatakan bahwa :"Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."

Joseph Prince menulis :   

Mereka tidak Pernah menyadari bahwa di Perjanjian Lama, ketaatan adalah akar dari semua berkat Allah. Namun di bawah perjanjian anugerah yang baru, Allah memberkati kita lebih dahulu dan ketaatan adalah buahnya.

Pertanyaan :
1. Apakah kita harus mengalami mujizat Tuhan ketika Injil diberitakan pada kita?
2. Apakah setelah kita ikut Yesus harus terus menerus merasakan pemeliharaan ?
Jawaban:
1. ya, kita harus menerima mujizat ketika Injil diberitakan pada kita sehingga kita tahu bahwa Injil kabar sukacita bukan Omong Kosong ( OMKO ) dan Omong Doang ( OMDO ). Sebab ketika Yesus memberitakan Injil selanjut disertai juga dengan mujizat yang membawa kebebasan / kelepasan bagi orang yang mendengarnya dan meresponnya. Namun jika tidak ada mujizat maka Yesus sedang menipu diriNya sendiri atau orang yang memberitakan Injil itu penipu / tertipu?
2. Ya, sebab murid-murid Yesus selama mengikuti Yesus tidak pernah kekurangan walaupun tidak memiliki apa-apa sebab mereka telah meninggalkan segala sesuatunya.( Lukas 22 : 35 ), namun demikian Petrus melihat bahwa selama ikut Yesus ia merasa hidup ini tak jauh berbeda dengan kehidupan sebelum terpanggil yaitu hanya makan, minum, tidur , maksudnya pas-pasan; hidup ala kadarnya. Oleh karena itu Petrus tidak puas dengan kehidupan yang ada, karena untuk apa kalau hidup ala kadar saja ( walau banyak mujizat yang dinyatakan untuk orang lain) lebih baik kembali jadi nelayan dan kembali pada keyakinan yang lama??? maka ia ( Petrus ) bertanya: "kami telah meninggalkan segala sesuatu mengikuti Engkau, lalu apa yang akan kami peroleh??? Ini pertanyaan yang luar biasa dari seorang yang tak terpelajar!!!! Penulis juga mengalami apa yang dirasakan Petrus. Jika hidup hanya ala kadarnya saja buat apa ikut Yesus??? Hanya orang tolol dan orang pintar yang mau ikut Yesus. Tolol karena tertipu dan pintar karena berhasil menipu orang untuk bisnis rohani.

Terima Kasih Untuk Para Pembaca. Kita akan lanjutkan tentang Petrus pada bagian 2. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar: