Rabu, 13 April 2016

Pengampunan Dosa Bag.2 : Hal yang sulit Tuhan lakukan

Shallom bagi pembaca semuanya. Banyak orang tidak menyadari bahwa cara berpikir Tuhan dan manusia bertolak belakang sehingga sulit manusia mendapat sesuatu yang baik dari Tuhan. Pengampunan Dosa adalah sesuatu hal yang sulit dilakukan bagi Tuhan namun sesuatu yang mudah diterima bagi manusia. Tetapi kesembuhan, kekayaan, perlindungan adalah sesuatu yang mudah bagi Tuhan lakukan namun hal yang sulit untuk diterima oleh manusia. Hal ini yang membuat hubungan antara Tuhan dan manusia menjadi tidak jelas karena cara pandang yang berbeda. Untuk jelasnya mari kita baca ayat berikut :

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." .....  Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" ... Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. ( Matius 26 : 39 , 42 , 44 )

"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."  Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.  ( Lukas 22 : 42 - 44 )

Menurut Wikipedia, keringat menjadi darah disebut Hematidrosis. Hal ini terjadi karena tekanan batin atau stres yang berat. Leonardo Da Vinci pernah mencatat kasus ini yang terjadi pada orang yang akan berperang dan yang akan menghadapi hukuman mati. 
Dari apa yang dijelaskan tentang Hematidrosis , maka kita dapat mengerti keadaan batin Yesus sehingga tak heran jika Ia meminta sebanyak tiga kali agar dilalukan dari penderitaan / salib ( cawan : menggambarkan murka Allah ). 
Jadi kalau Yesus sampai tiga kali menolak salib dan mengalami hematidrosis, maka "pengampunan dosa" adalah suatu hal yang sangat berat diberikan Tuhan Yesus pada kita ( umat manusia ). Tapi kalau pembaca membaca 4 kitab awal PB, kita melihat dengan mudahnya Yesus memberi kesembuhan, kelimpahan ( ikan Petrus ), uang untuk bayar pajak tanpa perlu bergumul dalam doa dan berkeringat darah.
Dari apa yang kita ulas di atas maka jelaslah sudah bahwa apa yang sulit bagi Tuhan itu yang mudah bagi manusia namun bisa sebaliknya. 

Kesimpulan
Pengampunan dosa adalah suatu yang sulit diberikan Yesus kepada umat manusia tetapi sebaliknya pengampunan dosa adalah sesuatu yang mudah untuk diterima oleh umat manusia. Ketika kita memberitakan Injil, ketika seseorang mau menerima "pengampunan dosa " maka mereka mudah menerima dengan iman mereka melalui apa yang diperbuat Yesus di kayu salib.
Kekayaan, kelimpahan, kesembuhan, kesehatan adalah sesuatu yang sulit diterima oleh manusia tetapi kekayaan, kelimpahan, kesembuhan, kesehatan merupakan sesuatu yang mudah diberikan Tuhan karena selama memberitakan Injil, hal itulah yang dilakukan Yesus tanpa susah payah ( pergumulan ).
Jadi jika pengampunan dosa yang sulit diberikan saja ternyata diberikan oleh Yesus, maka seharusnya kekayaan, kelimpahanan, kesembuhan, kesehatan amat mudah kita terima semuanya ini sebab ini semua adalah efek dari pengampunan dosa itu sendiri.

Realitas
Lagi-lagi kita diperhadapkan dengan realitas yang berbeda. Kalau kita mendengar pengajaran di luar Injil, maka jelas sekali dalam hal ini allah-allah / tuhan-tuhan mereka tidak berbohong. Mengapa allah-allah / tuhan-tuhan mereka tidak berbohong ?????? sebab kalau kekayaan, kelimpahan, kesembuhan dan kesehatan, belum diperoleh karena perbuatan kita yang salah atau berbuat salah terhadap allah-allah / tuhan-tuhan dengan demikian hidup kalian wajar susah ( tergantung manusianya ). 
Bagaimana dengan Yesus??? semua tidak bergantung pada kita tetapi semuanya adalah pemberian Yesus walaupun seakan-akan kita yang mengerjakan namun semua pemberian., misalnya Petrus menangkap ikan di siang hari dalam jumlah banyak padahal untuk nelayan tradisional hal itu merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dilakukan. Namun demikian tidak semua pemberian menuntut kita melakukan sesuatu. Misal kesembuhan, kesehatan ( dalam hal ini kita hidup secara normal saja, kecuali yag tidak normal ). 

Jadi bagaimana???  
Penulis sendiri juga bingung harus bagaimana sebab juga mengalami kebuntuan hidup dalam beberapa hal sehingga jalani saja yang bisa dijalankan. Pada umumnya kembali pada pekerjaan sebelumnya yang dilakukan seperti Petrus dan murid-murid lainnya kembali jadi "Nelayan". Sampai Tuhan Yesus sendiri yang datang kepada mereka kembali dengan mujizatnya. Kalau tidak, tidak perlu ngemis-ngemis kepada Yesus, kalau Dia sendiri ngga bisa apa-apa, bego untuk apa lagi dipikirkan.

Senin, 28 Maret 2016

Pengampunan Dosa Bag.1 : Pemberian bukan usaha kita

Shallom bagi para pembaca setia. Jika kita berbicara tentang " Pengampunan " maka dalam Alkitab ada 2 versi, yaitu atas dasar perbuatan manusia dan atas dasar anugerah. Hal inilah yang membuat para pembaca Alkitab menjadi bingung??? Untuk jelasnya kita dapat lihat pada ayat berikut :

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." ( Matius 6 : 14 - 15 )

Jumat, 11 Maret 2016

Belajar dari Petrus 5 : Yesus memberi kelegaan

Shallom kepada para pembaca semuanya. Topik yang akan ditulis masih berkaitan dengan Petrus. Kalau kita perhatikan dengan ayat yang sama dengan topik sebelumnya ( BdP 4 ) maka kita dapat melihat banyak kebebasan dalam hidup kita bersama Yesus. Untuk jelasnya kita dapat lihat ayat berikut ini :

Setelah selesai berbicara, Ia ( Yesus ) berkata kepada Simon : " Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. ( Lukas 5 : 4 - 6 )


Rabu, 02 Maret 2016

Belajar dari Petrus 4 : Jangan eksploitasi diri sendiri tetapi Yesus

Shallom kepada para pembaca semuanya. Topik yang akan ditulis masih berkaitan dengan Petrus namun tidak berkaitan langsung dengan pribadi Petrus sendiri. Untuk jelasnya kita dapat lihat ayat berikut ini :

Setelah selesai berbicara, Ia ( Yesus ) berkata kepada Simon : " Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. ( Lukas 5 : 4 - 7 )

Sabtu, 20 Februari 2016

Belajar Dari Petrus 3 - Jangan berusaha mengasihi Tuhan???

Shallom pembaca semuanya. Saat ini penulis akan melanjutkan penulisan tentang Petrus. Petrus merupakan pribadi yang teguh dan memiliki visi dan misi terhadap dirinya bukan sekedar follower seperti kebanyakan para murid ( pada awalnya ). Penulis juga melihat hal ini ada dalam pribadi rasul Paulus, namun perlu disadari bahwa Paulus merupakan seseorang yang berpendidikan jadi wajar saja, berbeda halnya dengan Petrus yang tidak berpendidikan jadi luar biasa bagi penulis. Untuk mempersingkat tulisan mari kita baca ayat berikut :

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. ( Yohanes 21: 15 - 17 )

Minggu, 14 Februari 2016

Belajar Dari Petrus 2

Shallom pembaca semuanya. Tulisan berikut ini merupakan terusan untuk membahas pertanyaan dari Petrus. Walaupun ia tidak terpelajar (Kisah 4 : 13) namun pemikiran cukup kritis yang mana berpikir ke depan lebih maju dari sahabat-sahabatnya / para murid yang ada ( jadi bukan sekedar follower ). Mari kita baca ayat berikut :

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: .............. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. ( Matius 19 : 27 - 29 )

Senin, 25 Januari 2016

Belajar Dari Petrus 1

Shallom para pembaca semuanya. Judul ini sengaja penulis buat, karena ada banyak kisah tentang Petrus yang menarik untuk diangkat. Alkitab mengatakan bahwa Petrus bukan orang orang yang terpelajar namun sikap dan pikirannya seperti orang yang terpelajar. Hal ini dapat kita lihat dari ayat berikut : 

Yesus berkata kepada mereka : " Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. ( Matius 4 : 19 - 20 ).


Ketika Yesus sedang berjalan menyusuri danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka :" Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. ( Markus 1 : 18 - 20 ) 

Rabu, 20 Januari 2016

Trinitas 2

Shallom bagi para pembaca semuanya. pada tulisan ini kita akan meneruskan sambungan dari tulisan sebelumnya. Sebelumnya mari kita melihat ayat berikut ini :

Aku ( Yesus ) dan Bapa adalah satu. ( Yohanes 10 : 30 )     

Kata Yesus kepadanya : "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barang siapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata : Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. ( Yohanes 14 : 9 ) 

Kamis, 14 Januari 2016

Trinitas 1

Shallom bagi pembaca semuanya. Saat ini kita akan membahas tentang Trinitas. Sebenarnya istilah Trinitas tidak ada dalam Alkitab, namun karena dalam kekristenan ada hal yang membingungkan yaitu tentang Bapa, Anak dan Roh Kudus , dimana  dijelaskan 3 dalam 1 ( Three in One ) maka terbentuk istilah Trinitas. Kekristenan banyak diserang karena seakan-akan punya 3 Allah. Lalu Allah bisa ribut dengan Allah yang satunya karena ada tiga. Hal inilah yang membingungkan , bahkan hamba-hamba Tuhan kesulitan menjelaskan sehingga memakai perumpamaan yang sebenarnya tidak sesuai, misal : matahari ( matahari, cahaya, panas ) , air     ( cair, uap, beku ) dan konsep segitiga sama kaki ( salah satu sisi tidak bisa dilepas karena saling berkaitan ).
Memang penjelasan itu tidak ada salah namun kurang tepat, namanya juga usaha untuk menjelaskan. Namun Allah tidak bisa dijelaskan dengan otak manusia yang terbatas. Dan kita hanya dapat mengetahui dan menerima konsep tentang Allah sebatas mana Allah mau menyatakan dirinya pada kita yaitu melalui firmanNya yang tertulis dalam Alkitab, tapi lebih dari itu kita tidak dapat mengetahui.

Selasa, 05 Januari 2016

Dialog Agama 2

Shallom bagi pembaca semuanya. Saat ini penulis akan meneruskan lagi tentang Dialog Agama 2. Seperti pernyataan sebelumnya bahwa pada kenyataan semua agama ketika berdialog mengarah ke satu tujuan :

INTINYA yang AGAMA ajarkan adalah memberi rasa takut karena SORGA / NERAKA dengan mengabaikan fakta-fakta hidup yang ada.
Sebab pada setiap dialog agama hanya selalu mengarahkan ke arah surga atau neraka sebagai tujuan akhirnya. Setelah pindah agama lalu diberikan seperangkat etika moral yang harus dilakukan dengan mengabaikan fakta-fakta hidup yang ada.
Ketika penulis ikut seminar saham dengan pembicara Lo Kheng Hong, yang dijuluki ' Warren Buffet Indonesia'. Ketika itu beliau ditanya tentang Ekonomi Makro dan kaitan dengan prospek saham di Indonesia. Beliau mengatakan bahwa lebih memperhatikan Ekonomi Mikro, karena itu yang menunjang kehidupan kita sehari-harinya.