Rabu, 20 Januari 2016

Trinitas 2

Shallom bagi para pembaca semuanya. pada tulisan ini kita akan meneruskan sambungan dari tulisan sebelumnya. Sebelumnya mari kita melihat ayat berikut ini :

Aku ( Yesus ) dan Bapa adalah satu. ( Yohanes 10 : 30 )     

Kata Yesus kepadanya : "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barang siapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata : Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. ( Yohanes 14 : 9 ) 

Hal yang menyebabkan manusia sulit memahami Allah karena tidak bisa memahami keberadaan Allah walaupun sebagian saja, namun hanya bisa memahami berdasarkan ciptaanNya saja sehingga dipikirannya seperti orang sakti yang sanggup melakukan mujizat yang luar biasa. Pembaca mungkin pernah menonton film yang berjudul " Bruce Almighty ", yang diperankan oleh Jim Carrey. Seperti itulah orang mengganggap Allah. Karena konsep berpikir yang terbatas maka akan membatasi cara kita berpikir tentang Allah. Waktu kecil penulis suka bertanya : "Allah ada di mana ?", selalu jawabnya :"Di surga". selesai. Kalau kita mau merenungkan lebih dalam lagi, apakah Allah ada di luar surga??? Hal ini yang tidak pernah terpikirkan. Setelah kita melihat ulasan sebelumnya, jelaslah sudah bahwa Allah ada di luar surga karena Allah tidak dapat dibatasi oleh apapun.
Manusia pada kenyataan ingin menyembah dengan konsep yang disembah itu dapat terlihat wujudnya, sedang Allah sendiri tidak berwujud dan semuanya ada dalam Allah. Oleh karena itu Yesus hadir untuk menyatakan keberadaan dan perwujudan Allah. Yesus merupakan perwujudan Allah yang nyata. Oleh karena itu Yesus mengatakan: Dia dan Bapa satu; Melihat Dia ( Yesus ) adalah melihat Bapa ( Allah ). Jadi segala kemuliaan dan kepenuhan ( sifat, kuasa, wibawa dan lain-lain ) Allah dinyatakan dalam " pribadi Yesus Kristus".
Namun karena perwujudan Allah dalam "pribadi Yesus" maka kuasa mujizat hanya keluar melalui manusia Yesus sehingga hal ini membatasi kuasa Allah di dunia ini. Ketika Yesus sudah dimuliakan dan menjadi raja di surga maka kuasa mujizat menjadi tidak terbatas lagi karena dikerjakan oleh Roh Kudus ( Pribadi yang tidak terlihat namun nyata kuasanya, karena merupakan pribadi dari Allah sendiri ) yang berasal dari Bapa. Kita dapat lihat pada ayat berikut :

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. ( Yohanes 14 : 26 ).

Jadi jelaslah sudah bahwa Allah adalah di atas segala-galanya hanya dapat terlihat dan dipahami dalam pribadi Yesus, karena Yesus adalah gambaran Allah yang seutuhnya. Namun ada pemikiran yang salah seakan-akan Allah ada 3 oknum?? jelas tidak, yang benar 1 oknum 3 pribadi. Sebab kalau Allah tidak menyatakan diri dalam "pribadi Yesus" maka sampai kapanpun manusia tidak akan memahami Allah, tetapi hanya akan memahami ciptaan Allah yang memiliki kuasa dan mujizat, yaitu malaikat-malaikatnya. Dan manusia akan memahami malaikat-malaikat ini sebagai Allah seperti bangsa Israel dalam Perjanjian Lama ( PL ) atau bangsa Yunani, mengenal banyak allah ( dewa-dewa ), yang penuh kuasa yang dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan kuasa supranaturalnya, walaupun pada hakekatnya bukan Allah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Allah tidak dapat dibatasi oleh waktu dan ruang. Dan kita hanya dapat memahami pribadi Allah dalam pribadi Yesus Kristus. Dan Roh Kudus menuntun kita untuk memahami Allah melalui Yesus Kristus. 

Jadi kenapa harus Yesus Kristus bukan yang lain??? pembaca sendiri yang bisa memutuskannya!?!?
 
Catatan :

Cara berpikir Allah yang salah pada manusia, yaitu jika Allah ada di suatu tempat maka Allah tidak ada di tempat yang lain. hal ini berbeda dengan mahluk ciptaan , misal manusia dan malaikat. Memang kalau malaikat ada di bumi maka di surga tidak ada. Jika manusia ada di rumah maka di tempat lain tidak ada. Namun Allah jika menyatakan dirinya dalam 10 pribadi tetap ada seperti semula tidak berubah. Hal ini seperti api pada lilin, jika api diberikan pada 1000 lilin tetap saja api yang semula ada. Namun bedanya api tersebut tidak dapat berhubungan dengan api yang ada pada 1000 lilin tersebut, sedang Allah tetap terhubung sampai selamanya, karena Dia Allah yang maha kuasa dan maha hadir. 

Demikian seri pengajaran tentang Allah. Tuhan Yesus memberkati. 

Tidak ada komentar: