Minggu, 14 Februari 2016

Belajar Dari Petrus 2

Shallom pembaca semuanya. Tulisan berikut ini merupakan terusan untuk membahas pertanyaan dari Petrus. Walaupun ia tidak terpelajar (Kisah 4 : 13) namun pemikiran cukup kritis yang mana berpikir ke depan lebih maju dari sahabat-sahabatnya / para murid yang ada ( jadi bukan sekedar follower ). Mari kita baca ayat berikut :

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: .............. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. ( Matius 19 : 27 - 29 )


Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.   ( Markus 10 : 28 - 30 )
 
Petrus berkata: "Kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Kerajaan Allah meninggalkan rumahnya, isterinya atau saudaranya, orang tuanya atau anak-anaknya, akan menerima kembali lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal." ( Lukas 18 : 28 - 30 )


Perhatikan yang ditulis tebal. Pada saat ini penulis ingin menjelasan dengan penekanan apa yang diperoleh Petrus jika mengikuti Yesus. Banyak orang yang mengikuti Yesus karena diiming-iming kalau mati masuk surga. Sedangkan di bumi disuruh berjuang sendiri sebab Yesus dianggap tidak berhubungan lagi. Kalau pun mereka berdoa tidak ada bedanya dengan berdoa kepada Dewa-Dewi, tuhan-tuhan, allah-allah yang disembah oleh umat-umat lain yang datang memohon belas kasihan dan berharap dikabulkan permintaannya. 
Tetapi Petrus menantang dan bertanya pada Yesus:" untuk apa ikut Anda ( Yesus ), apa sekedar wisata rohani, yaitu usir setan, sembuhkan orang sakit, adakan banyak mujizat dan lain-lain. Ini semua untuk apa??? Apa gunanya bagi saya ( Petrus ), jika hanya untuk kepentingan Yesus semata-mata, lebih baik saya kembali saja menjadi nelayan dan nikmati hidup apa adanya. Ya, sekedar hidup saja, sebab selama ikut engkau juga sekedar makan, tidur, jalan-jalan tetapi apa yang didapat???"
Tapi Yesus memberikan jaminan bahwa pada masa ini juga akan menerima seratus kali lipat / lipat ganda saat ini juga. Kalau kita lihat dalam bahasa Inggris ( KJV ) bentuk saat ini juga , yaitu :
1. Markus 10 : 30 :  sekarang pada masa ini juga  now in this time ). Bentuk  simple present tense.
2. Lukas 18 : 30 :  pada masa ini juga ( in the present time  ). Bentuk  simple present tense.
Bentuk Simple Present Tense menyatakan fakta, kebiasaan dan kejadian  yang terjadi pada sekarang ini. Jadi kita menerima sesuatu ( materi ) yang seratus kali lipat ketika masih ada di dunia / bumi.  Ketika Petrus menanyakan apa yang didapat jika mengikut Yesus, dapat kita pastikan bahwa ia dalam kondisi : muda, sehat, gagah, kuat, tidak pikun. Janji materi seratus kali lipat sekarang, bukan nanti sehingga para murid bersedia mengikut Yesus.
Kata ladang atau rumah sebenarnya menjelaskan tentang kelimpahan materi. Kalau kita pelajari sejarah bangsa Israel, hal yang yang diwariskan terus menerus adalah tanah ( lahan ) dan rumah ( karena di atas tanah ). Tanah juga hanya boleh disewakan sehingga pada tahun Yobel harus dikembalikan kepada pemilik semula atau keturunannya yang merupakan ahli waris. 
Rumah digunakan untuk menyimpan harta benda dan tempat tinggal ( tidak hidup mengembara / menumpang-numpang seperti nenek moyang Israel ) dan lahan untuk menghasilkan kekayaan dan persembahan pada Allah sebagai ucapan syukur. Karena itu Yesus menggunakan konteks rumah dan lahan untuk menggambarkan kekayaan yang bersifat terus menerus ( semakin kaya ) atau berkelimpahan.
Menurut Thayer's Greek Definition dikatakan bahwa rumah adalah property, wealth, goods : properti, kekayaan, barang-barang sedangkan lahan adalah field , country : ladang , negara. Jadi jelaslah sudah bahwa kita sebagai pengikut Yesus akan mendapat rumah untuk menyimpan kekayaan dan tanah untuk menghasilkan kekayaan. Hal ini terjadi ketika kita ada di dunia ( saat ini ) bukan di surga, sebab di surga jalan dan tembok sudah terbuat dari permata dan emas murni jadi untuk apalagi kekayaan yang anda kumpulkan. ( baca - Wahyu 21: 11-26 ).Untuk jelasnya baca Israel modern ini sebab dengan lahan kering dan tandus, serta luas wilayah 4 kali Bali dan dikelilingi 22 negara Arab , dapat pengekspor sayuran dan buah-buahan ke seluruh dunia dengan urutan ke 4. ( untuk jelasnya klik : Israel Modern). Jika pembaca melihat link ini maka semua akan menjadi jelas bahwa rumah dan lahan suatu cara yang digunakan untuk mencapai kekayaan sebab melalui rumah dan lahan maka kekayaan bangsa-bangsa akan diperoleh. Karena itu bagi bangsa Israel rumah dan lahan paling berharga dibanding emas dan permata.

Kesimpulan :
Jadi jelaslah konteks Yesus berbicara rumah dan lahan adalah kekayaan. Menjadi pengikut Yesus artinya hidup tidak mengembara ( menumpang-numpang, dalam kelimpahan dan damai sejahtera terus menerus. Yang dikatakan ini bukan untuk Petrus saja tetapi kita semua pengikut Yesus saat ini juga, sekarang. Haleluya, Puji Tuhan.

Persoalan :
Tapi saudara seiman jangan senang dulu ya, kare....na, teta....pi, masalah....nya sudah sekian lama saja Yesus sulit menepati janjinya, apalagi ini, yaitu kata saat ini juga???? Mimpi kali!!!! Pengalaman penulis kalau untuk bikin kesal Yesus cepat melakukannya tapi kalau  yang baik agak telat / sulit datangnya. Hal ini yang membuat penulis bingung sebab antara Iblis dan Yesus beda-beda tipis. Kata-katanya sulit dipegang, bisa ya dan tidak??? bingung memang tapi ya masih lebih baik dikitlah Yesus, he-he... Selain itu kata saat ini juga adalah kata-kata yang mengandung makna ganda??? Dikatakan saat ini juga, Yunani, καιρός ( kairos ), artinya waktunya Tuhan, waktu yang tepat. Inilah yang jadi masalah sebab kata-kata waktunya Tuhan atau waktu yang tepat akan membuat frustasi kita semua. Sebab kita terbatas oleh usia dan tidak semua orang mampu menderita ( yang disebut proses ) sedang Tuhan dapat berada dalam kondisi apapun. Inilah gilanya Ye....sus!!! sebab penulis melihat banyak orang putus asa dan kacau hidupnya. Oleh karena itu ada baiknya saudara tidak usah bicara tentang Injil lagi, sebab ini adalah menipu!!!! Injil adalah kabar sukacita, namun hanya sebatas kabar tapi dalam realitasnya tak ada bedanya dengan agama lain. Itulah hal yang penulis sayangkan. Jadi jika seseorang sudah nyaman dengan agamanya bahkan berhasil untuk apa kita menawarkan ketidak-pastian kecuali anda seorang pendeta sedang mencari duit dan berharap dengan masuknya seseorang yang kaya akan menambah pundi-pundi anda. Memang itulah yang terjadi. Harusnya gereja bisa mengimpartasikan berkat tetapi malah mencari berkat. Inilah yang terjadi. Yesus sih tenang-tenang aja, sudah tahu kita pusing. Mungkin kata Yesus, gua kan di atas , luh di bawah jadi tidak ada hubungannya. Emang Gue pikirin ( EGP )

Jadi Untuk Selanjutnya , Biarlah masing-masing saudara yang menilai Yesus. Kalau baik teruskan kalau tidak ya ngga tau deh?!?!?!

Catatan :
Baca tentang Trinitas, maka kita bisa memahami kalau semua permintaan manusia sulit dikabulkan Iblis karena pada hakekatnya Iblis terbatas oleh karena itu memberikan syarat untuk mengulur waktu. Tapi kalau Yesus pada hakekatnya tidak terbatas namun mengulur waktu dengan cara "kairos". Sebenarnya keduanya sama saja menyusahkan kita juga tapi masih mendinglah Yesus kan cuma nunggu aja, asal kuat-kuatan aja. Brengsek memang, tapi mau apa lagi?????





 

Tidak ada komentar: