Rabu, 02 Maret 2016

Belajar dari Petrus 4 : Jangan eksploitasi diri sendiri tetapi Yesus

Shallom kepada para pembaca semuanya. Topik yang akan ditulis masih berkaitan dengan Petrus namun tidak berkaitan langsung dengan pribadi Petrus sendiri. Untuk jelasnya kita dapat lihat ayat berikut ini :

Setelah selesai berbicara, Ia ( Yesus ) berkata kepada Simon : " Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. ( Lukas 5 : 4 - 7 )



Yesus belum disalib, mati dan dibangkitkan ( belum dimuliakan ):
1. Petrus nelayan berpengalaman tapi sepanjang malam tidak mendapatkan ikan.
2. Yesus di pantai memerintahkan bertolak ke tempat yang dalam.
3. Menangkap banyak ikan besar.
4. Jala terkoyak.
5.  Dua perahu hampir tenggelam ketika memuat ikan tersebut.

Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. ( Yohanes 21 : 3 - 11 ) 

Yesus sesudah disalib , mati dan dibangkitkan ( dimuliakan) :
1. Petrus nelayan berpengalaman tapi sepanjang malam sampai siang hari tidak mendapatkan ikan.
2. Yesus di pantai memerintahkan murid-murid menebar jala dan mendapat banyak ikan besar 153 ekor.
3. Murid-murid lain membantu menghela ( menyeret jala ) ke pantai karena jaraknya cuma 200 hasta ( 100 meter ) dari daratan ( pantai ).
4. Jala tidak terkoyak.

Dari uraian di atas maka kita dapat merangkum hal-hal berikut:
a. Untuk mendapat ikan besar yang banyak:
# Yesus belum  dimuliakan : Petrus dan teman-temannya harus bekerja keras karena bertolak ke tempat yang jauh ( dalam ).
# Yesus dimuliakan maka Petrus dan murid-murid tidak bekerja keras, karena mendapat ikan di tempat yang dekat ( dangkal : -/+ 100 m dari daratan).
b. Keadaan Jala :
#Yesus belum dimuliakan : beberapa terjemahan Alkitab menjelaskan bahwa jalanya menjadi koyak. Jadi kemungkinan ada beberapa ikan yang lolos kembali. Artinya jika kita diberkati namun ditampung dengan kemampuan kita maka akan terbatas hasilnya ( tidak maximum ).
# Yesus dimuliakan : Jalanya tidak koyak, padahal diseret sehingga bergesekan dengan permukaan tanah. Juga ikannya kemungkinan tidak ada yang lolos kembali. Artinya kemampuan Tuhan yang membuat kita untuk menampung berkat yang besar dari Tuhan, ada kuasa yang diimpartasikan kepada kita sehingga kita menjadi pribadi yang luar biasa.

Kesimpulan :
Saat kita masih mengeksploitasi diri kita ( berusaha menggali kemampuan kita sendiri sehingga kepala jadi kaki atau kaki jadi kepala ) maka akan sia-sia. Hal ini dilakukan Petrus dan teman-temannya sepanjang malam sampai siang hari tidak mendapat apa-apa. Jika dipaksapun membuat diri bisa jatuh sakit. Dengan adanya Yesus maka ada berkat dan kuasa yang diimpartasikan kepada kita sehingga kita tidak perlu mengeksploitasi diri kita tapi mari kita eksploitasi Tuhan lebih dalam dan dalam sehingga berkatnya yang kita terima luar biasa berlimpah dan kita sanggup menampungnya walau di luar kemampuan kita ( karena kuasa yang diimpartasikan dalam kita ) sehingga kita dapat menikmati hidup yang luar biasa di bumi dan dapat menjadi berkat bagi orang-orang disekeliling kita. Amin!!!!

Realitas :

Dalam hal ini memang penulis selalu menulis realitas atau keadaan yang sebenarnya sebab penulis ingin pembaca menyadari berkat dan kuasa yang seharusnya kita peroleh sebab jika tidak maka Alkitab sendiri menunjukan apakah Tuhan Yesus adalah penipu atau pembual, atau OMDO.

Catatan
Kalau Yesus merupakan pribadi yang penuh integritas tinggi maka jika dikatakan penipu maka ia akan marah dan akan berusaha membuktikan kebenaran dari perkataannya bahwa hidup dalam Yesus akan merasakan berkat dan kuasa di dalam hidup umatNya.

Selanjutnya biar pembaca yang memutuskan siapakah Yesus????

Tidak ada komentar: