Persepuluhan Bag.1

Shallom. Topik tentang perpuluhan adalah topik yang sering dibahas di banyak gereja, namun demikian penulis melihat tidak ada alasan yang kuat untuk kita membayar perpuluhan. Selain itu dasar yang digunakan untuk membayar perpuluhan hanya berfokus pada ayat-ayat Perjanjian Lama ( PL ) di mana para pendeta yang menjelaskannya, lebih menekankan pada ancaman-ancaman yang menyusahkan hati dan pikiran jemaat padahal kita belum juga mendapat apa yang baik dan terbaik dari Tuhan tapi hidup sudah dibuat tidak nyaman / susah. Selain itu jika kita melihat pada Perjanjian Baru ( PB ), tidak pernah disinggung konsep perpuluhan yang jelas. 

Untuk membahas tentang perpuluhan maka kita akan membahasnya dari ayat-ayat PL, karena memang dasar perpuluhan dari PL namun penulis membahas dari sudut pandang yang berbeda:   

Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu..........tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,....................       ( Kejadian 2 : 8 , 17a ) 



Ada sebagian kalangan membahas bahwa : " jangan memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat melambangkan "perpuluhan" atau bagian Tuhan yang jangan disentuh manusia. Anggap saja ini benar, tetapi ada yang diabaikan di sini yaitu "Eden", עדן (‛êden-Ibrani: delight:menyenangkan) Menurut Brown Driver Briggs' Hebrew Definition, kata "Eden" artinya pleasure : kesenangan, kenikmatan, kepuasan. Sebenarnya pengertian di atas baik delight atau pleasure sama saja. Berdasarkan beberapa literatur yang penulis baca, menjelaskan tentang keadaan taman Eden sebagai berikut:
1. Ditumbuhi tanaman yang mewah. (mungkin : apel,anggur merupakan buah mahal dari dulu sampai sekarang )
2. Pohon Ara yang asli.
3. Adanya irigasi alami yaitu satu aliran sungai yang ketika masuk ke taman Eden terpecah menjadi empat aliran setelah itu keluar dari Eden menyatu kembali.
4. Bermacam-macam hewan dari ternak, liar dan burung-burung.
5. Suhu udara yang baik sehingga pakaian tidak dibutuhkan untuk kehangatan.
Dari uraian di atas maka dapat diketahui bahwa taman Eden tempat yang menyenangkan seperti surga kecil di bumi. Maka tak heran jika The Concise Oxford Dictionary of English Etymology menjelaskan kata " Eden " adalah delightful abode , Paradise artinya tempat tinggal yang menyenangkan, Firdaus. Juga British Dictionary definitions mendefinisikan " Eden" adalah a state of great delight, happiness, or contentment; bliss , artinya keadaan yang sangat menyenangkan , sukacita, atau kepuasan; kebahagiaan.
Dari semua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya taman Eden tidak diperlukan kerja keras dalam pemeliharaan sebab semuanya sudah teratur secara alami sehingga penghuni taman Eden tersebut sudah dapat menerima hasilnya tanpa susah payah. 
Penulis pernah mendengar bahwa orang Yahudi hanya bekerja selama 3 jam sehari sedangkan orang Jepang tidur hanya 3 jam sehari. Keduanya terhitung sebagai negara kaya , namun Yahudi terkenal dengan kekayaannya. Jadi kalau penulis menggambarkan bahwa Adam dan Hawa tidak perlu kerja keras untuk memperoleh yang terbaik di taman Eden karena Allah sudah menyediakan secara alami. Maka tak heran jika taman Eden disebut tempat kesukaan, kesenangan, kebahagiaan, kepuasan ,dll sebab orang yang tinggal di dalammya juga merasakan hal tersebut.

Pertanyaannya ???
Kita sebagai orang Kristen dipaksa atau cenderung diwajibkan membayar perpuluhan agar diberkati kalau tidak maka belalang pelahap akan melahap berkat yang seharusnya kita peroleh karena tidak mengembalikan milik Tuhan. ( Ancaman - Taurat ) ,umumnya ayat yang dipakai Maleakhi 3 : 10 - 11. Namun ayat ini menjelaskan konteks yang berbeda menurut pandangan penulis.

Tanggapan
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menilai bahwa kita membayar perpuluhan hendaknya ketika Tuhan mampu memberkati kita dalam hidup kelimpahan, sejahtera seperti keadaan di taman Eden, artinya kita mendapat kepuasan, kebahagiaan, kesenangan di dalam hidup kita itu merupakan suatu realitas bukan merupakan hayalan yang tidak nyata atau kita hanya diiming-iming janji yang tidak jelas berdasarkan iman yang membabi buta.


Kesimpulan
Perpuluhan hanya dapat dilaksanakan jika kita telah mendapat kelegaan dalam hidup yang dapat dirasakan oleh masing-masing kita yang bersangkutan (seperti di taman Eden ). Jika anda merasa kekurangan, pas-pasan, atau hanya dicukupi saja ( maksudnya untuk bayar ini itu ada saja rejekinya namun uang itu hanya numpang lewat sehingga kita sendiri tidak merasakan apa-apa untuk kita pribadi ) sebaiknya jangan membayar perpuluhan sebab akan menyusahkan diri saja. Sebab jika perpuluhan diwajibkan maka sebelumnya Tuhan pun wajib memberkati kita dalam kelimpahan sehingga hati kita penuh sukacita bukan dipaksa memutuskan bersukacita dalam keadaan yang sulit. 
Lagipula jika berdasarkan uraian di atas maka perpuluhan ada bersamaan juga dengan kemakmuran sesuai konsep taman Eden di atas.
Namun penulis juga tidak melarang jika seseorang merasa diberkati setelah membayar perpuluhan. Dan merasa ada berkat yang berbeda ( mungkin pengalaman pribadi pembayar ). Tapi penulis tetap dalam konteks yang ada sesuai pembahasan, sebab kesaksian tidak memiliki  tolak ukur yang jelas sebab ada saja yang sudah membayar tetap saja tidak ada perubahan bahkan ada yang tidak membayar hidupnya bagus-bagus saja bahkan lebih makmur.
Jadi biar bagaimanapun dalam Tuhan kita harus dapat merasakan kebahagiaan, sukacita, kepuasan, kemakmuran sehingga firman Tuhan bukan omong kosong yang dapat dihujat oleh umat Tuhan atau umat dari seberang. 
            ~~~~~~~ sampai jumpa pada pembahasan perpuluhan bagian 2 ~~~~~~~~~~
                                                    Tuhan Yesus Memberkati