Senin, 21 September 2015

Agama dan Taurat Bag.3

Shallom, Pada penulisan ini, penulis ingin memperjelas lagi kaitan antara Taurat dan Agama. Untuk mempermudah pemahaman ini maka penulis akan menuliskan ayat berikut :

Hari ini kamu boleh memilih antara berkat dan kutuk. Kamu akan diberkati kalau taat kepada perintah-perintah TUHAN Allahmu, yang hari ini saya sampaikan kepadamu. Tetapi kamu akan dikutuk kalau tidak taat kepada perintah-perintah TUHAN Allahmu, melainkan berbalik untuk menyembah ilah-ilah lain yang tidak pernah kamu sembah. ( Ulangan 11 : 26 -28 )


Kalau kita melihat ayat di atas, terlihat maksudnya adalah jika taat akan diberkati tapi kalau tidak taat maka tidak akan diberkati. Hal ini kutuk dan berkat meliputi seluruh aspek kehidupan manusia secara umum. Hal ini dapat kita lihat pada ayat berikut :



Berkat ( Ulangan 28 : 1 - 14 )

Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu.

Penulis mencatat ada 6 kali kata berkat, namun jika membaca lebih jauh di Alkitab walau tidak dikatakan berkat tapi ada penjagaan dan perlindungan sehingga berkat yang kita terima terjaga dan terpelihara.

Kutuk ( Ulangan 28 : 15 - 68 )
 
Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah engkau di ladang. Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu. Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Terkutuklah engkau pada waktu masuk dan terkutuklah engkau pada waktu keluar.............TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa. 


Penulis mencatat ada 5 kali kata kutuk, namun jika membaca membaca lebih jauh di Alkitab walau tidak dikatakan kutuk tapi penderitaan dan kesengsaraan itu terus menerus mengejar sehingga membuat orang putus asa atau mati saja lebih baik.

Ayat-ayat di atas berbicara tentang hukum Taurat. Namun jika dikaitkan dengan agama-agama yang ada di dunia ini maka pada prinsipnya sama saja bahwa ketaatan mendapat berkat dan ketidak-taatan mendatangkan kutuk. Hanya beda dalam  tata cara  ibadah saja, disesuaikan dengan suku bangsa dan kebudayaannya masing-masing.

Kasus / Contoh soal:
1.Pria (60th) yang kiosnya digusur. Dia mengungkapkan kemarahan dan kekecewaannya dengan pemerintah yang ada. Lalu penulis bertanya: " kalau bapak marah-marah, memang dapat merubah keadaan bapak?". Bapak tersebut terdiam tidak bisa menjawab. Lalu penulis mulai menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan agama, yaitu jika menurut ajaran tertentu maka keadaan bapak yang susah ini karena efek perbuatan jahat bapak di masa lampau sehingga bapak menuainya di masa sekarang. Atau bapak banyak melanggar perintah Tuhan sehingga hidup susah atau memang nasib dan takdirnya menjadi orang susah.   
2. Pria ( 81th ) yang semakin tua makin susah. Karena ditinggal mati oleh 2 orang anaknya yang sudah dewasa serta istrinya. Dia rajin beribadah namun pada kenyataan susah. Menurutnya agama hanya untuk menakuti orang saja agar tidak berbuat jahat tapi realisasinya tidak jelas untuk kehidupan yang nyata / real. Karena yang bersangkutan sudah merasa hidup benar tapi fakta berbicara lain.

Taurat / Agama bersifat relatif.
Menurut pandangan penulis pada dasarnya tidak ada seorang yang mampu dengan benar melakukan larangan / aturan Agama / Taurat. Sebab fakta jelas terlihat bahwa yang taat ada yang senang ( berkat ) dan ada yang susah ( kutuk ), demikian juga mereka yang tidak taat, ada yang senang ( berkat ) dan ada juga yang susah( kutuk ).
Oleh karena itu jika kita berpatokan Taurat / Agama maka kita selalu dalam posisi yang terpojok / tersudutkan tanpa bisa membela diri karena pada kenyataan akan banyak celah untuk menghajar atau menghantam kita sehingga mau tidak mau kita harus dihukum. Karena kita tidak tahu standar yang sebenarnya seperti apa ? karena banyaknya larangan dan aturan yang harus dilaksanakan, yang akhirnya tidak tahu lagi mana yang belum dijalankan. 
Bagi mereka yang kurang beruntung maka jika bersandarkan pada Taurat / Agama membuat dirinya pasrah sambil berdoa dan menjalankan apa yang ada untuk menunggu mujizat atau pertolongan dari Tuhan yang tidak jelas???? Mengapa??? karena tidak tahu sampai dimana bisa dibenarkan!!?? Namun hal ini jadi menyeramkan jika cara berpikirnya terbalik, yaitu merasa belum menjalankan perintah agama dengan benar karena masih membiarkan orang kafir hidup dan merusak segala sesuatu yang dianggap bertentangan dengan larangan / perintah Tuhan. Ini yang repot karena akhirnya melakukan teror-teror yang dianggap menjalankan perintah Tuhan.

Kasih Karunia 
Karena itu kalau kita bersandar pada Taurat / Agama maka kita jadi kaku dalam hidup ini sehingga berusaha melakukan tindakan ekstrim baik positif maupun negatif. Namun jika hidup kita bersandarkan pada kasih karunia maka kita mengarahkan hidup kita karena kebaikan Tuhan maka tidak melakukan hal yang aneh-aneh sebab semua kasih karunia. Jadi minta pada Tuhan dan terima. (  pembahasan tentang kasih karunia akan dibahas lebih rinci nantinya jika ada kesempatan agar tidak terjadi multitafsir).

2 komentar:

Unknown mengatakan...

KL SY SENDIRI DIBERKATI UTK BISNIS IMPORT SCRAP INI TOLONG BERI ALAMAT HP DLSBNYA SY AKAN MEMBERKATI hp 085220010777....catat omongan sy ini Tuhan memberkati dan Tuhan maha tahu Amin

Unknown mengatakan...

KL SY SENDIRI DIBERKATI UTK BISNIS IMPORT SCRAP INI TOLONG BERI ALAMAT HP DLSBNYA SY AKAN MEMBERKATI hp 085220010777....catat omongan sy ini Tuhan memberkati dan Tuhan maha tahu Amin