Minggu, 10 Februari 2013

Tahun Baru Imlek



Suatu hari di sebuah persekutuan doa, penulis bertemu dengan teman-teman dan mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Memang saat itu baru sekitar satu minggu dari tanggal perayaan tahun baru Imlek. Namun sangat mengherankan adalah semua yang ada menolak ucapan selamat itu dan melarang penulis untuk mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Lalu penulis bertanya: " ada apa yah, kenapa kita tidak boleh mengucapkan selamat tahun baru Imlek?" lalu seorang teman mengatakan demikian :" jika kita mengucapkan selamat tahun baru Imlek maka secara tidak langsung kita merayakan / mendukung naga, karena imlek sama dengan perayaan untuk naga yang adalah Iblis". Oh... begitu toh!

Namun ada baiknya supaya kita jangan salah persepsi tidak ada salahnya kita membahas hal  Imlek ini sedikit serta perbandingan dengan yang lain , oke yah!


1. Tahun Baru Imlek
Menurut tradisi China, tahun baru Imlek ini menandai pergantian musim dari musim dingin menuju musim semi yang mana menurut penanggalan international jatuh pada tanggal 21Januari sampai dengan 20 Februari. Jadi sebenarnya tahun baru Imlek adalah pesta / perayaan menyambut musim semi yang mana hal ini berkaitan dengan bidang pertanian.

Seperti kita ketahui bahwa pada masa itu mayoritas penduduk di China adalah petani. maka agar panen di musim semi itu tidak gagal dan berhasil dengan baik maka para penduduk ini pergi ibadah ke kelenteng, memohon kepada dewa-dewa agar dijauhkan dari segala malapeta sehingga panennya berkelimpahan.   Selain itu juga ada naga yang menghiasi kelenteng.Orang-orang China memandang naga sebagai binatang yang luar biasa karena dapat hidup di air, darat dan udara. Oleh karena tak heran jika naga dijadikan sebagai simbol.

2. Hari Natal
Hari natal adalah hari untuk merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Namun hal yang harus kita pertanyakan apakah tanggal 25 Desember hari kelahiran Yesus? Mari kita lihat ayat berikut ini :

 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.                         
                                                                                                                                  Lukas 2 : 8

Andaikata Yesus lahir pada bulan Desember maka saat itu adalah musim dingin di Palestina. Hal ini mustahil karena kebiasaan gembala di sana menjaga kawanan ternak pada musim panas. Jika pada musim dingin mereka semua berada di gua bukan di padang. Berdasar penjelasan beberapa sumber maka penjelasan  tanggal 25 Desember adalah berikut ini :

Menurut sejarah Kaisar Konstatin ketika berperang untuk menguasai wilayah tertentu mengalami kekalahan terus menerus. Namun ketika ia pulang sehabis kalah berperang ia melihat di langit tanda salib. Akhirnya ia bersumpah jika ia menang berperang maka ia akan menjadi Kristen. Dan ternyata ia menang perang pada tahun 325 masehi, maka agama Kristen menjadi agama negara.

Menurut penanggalan Romawi, tanggal 25 Desember disebut "dies invicti solis" yang artinya "hari dari tuhan (dewa) matahari ( Mithras ) yang telah dikalahkan". Yesus diumpamakan sebagai "matahari kebenaran" dan "cahaya atau terang dunia."  Jadi tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran Mithras, yang asalnya dewa matahari Iran yang dipuja di Roma. Selain itu untuk menyambut kedatangan dewa matahari maka mereka juga menghias pohon-pohon cemara yang ada, dan inilah asalnya pohon natal.

Menurut metode Teologi Sistematika,.... ngomong-ngomong apa itu ya? sudah baca aja terus nanti kepanjangan jelasinnya. Jadi begini prinsipnya : "bentuk diterima makna diubah".
Seperti kita ketahui terkadang kebiasaan yang bertahun-tahun susah untuk mengubahnya karena sudah mendarah daging dan sudah menjadi budaya, Jika ingin mengubah butuh perjuangan ekstra sebab kita saja mengubah budaya yang ada dalam keluarga sulit dan repot apalagi mengubah budaya suatu bangsa atau negara.Jadi dalam hal ini kita mengubah makna namun bentuk tidak diubah. Contoh adalah penggunaan nama Allah yang adalah nama berhala namun digunakan dengan makna yang berbeda dalam beberapa agama.

Jadi dalam hal ini tanggal 25 Desember, pohon natal adalah bentuk yang tetap dipertahankan tapi maknanya diubah yaitu untuk penyembahan kepada Yesus. Dengan demikian ibadah mereka ditujukan kepada Yesus dan menerima ajaran alkitab ketika ibadah.

Setelah kita melihat uraian di atas maka kita dapat simpulkan sebagai berikut:
  1. Kita boleh mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek dalam rangka merayakan musim semi. Hal ini tidak ada bedanya seperti kita merayakan hari kemerdekaan, tahun baru, dan lain-lain yang sejenisnya.
  2. Konsep kita diubah dalam perayaan ini dengan tidak menggunakan ornamen / lambang yang bertentangan dengan alkitab seperti gambar naga.
  3. Yang dulu kita pergi ke kelenteng untuk memohon berkat maka kita pergi ke gereja memohon berkat kepada Yesus dalam segala hal.
Kesimpulan
Kita boleh mengucap selamat tahun baru imlek sebagai tradisi dengan konsep yang diperbaharui yaitu beribadah ke Tuhan Yesus dan berterima-kasih atas penjagaan dan pemeliharaan terhadap hidup kita dalam segala hal.

Tapi bagaimana angpaunya nih boleh diterima ngga? ya jelas boleh dong masa rejeki ditolak kapan lagi dapat, inikan dari Tuhan Yesus juga...he..he.....

"Gōngxǐ fācái" = "selamat dan semoga banyak rejeki"
"Xīnnián kuàilè" = "Selamat Tahun Baru"
 

Tidak ada komentar: