Sabtu, 12 Mei 2012

Apel yang Malang?


Pada suatu malam penulis mengikuti sebuah persekutuan. Setelah selesai persekutuan tersebut istri pemilik rumah tersebut membagi-bagikan buah apel kepada orang-orang yang datang pada persekutuan tersebut namun ketika akan dimakan tiba-tiba datang orang kepercayaan pemimpin persekutuan tersebut yang melarang orang-orang yang ikut persekutuan itu untuk memakan buah apel tersebut, ini dikarenakan pada buah apel tersebut terdapat stiker yang berlogo naga. Kemudian penulis bertanya kepada orang yang melarang itu : "memangnya ada apa jika ada gambar naga?" Lalu dia menjawab: " gambar naga ini menunjukkan bahwa buah apel ini sudah dipersembahkan kepada naga." Kebetulan ada seorang yang ikut persekutuan itu kebingungan karena sebelum larangan makan buah apel itu ada, dia sudah memakan sebagian buah apel tersebut.....kasihan deh luh!

Mari kita kita selidiki berdasarkan Alkitab apakah melarang makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala.

Kisah Rasul 15:20 / 29
20  tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.  
29  kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."

I Korintus 8 : 1 - 13
1  Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
2  Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.
3  Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
4  Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
5  Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi--dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian--
6  namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
7  Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
8  "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
9  Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
10  Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala?
11  Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu.
12  Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.
13  Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

Pembahasan 

Seperti kita ketahui bahwa orang-orang Kristen pada masa rasul-rasul tersebut sebelumnya adalah penyembah "berhala" yang notaben adalah "allah / dewa " bagi mereka. Jadi jika mereka mempersembahkan makanan kepada "berhala" berarti "makanan tersebut sudah diberkati oleh "allah / dewa" mereka dengan demikian mereka merasa mendapat berkat dari "allah-allah / dewa-dewa" mereka. Dan kita juga tahu bahwa mereka umumnya bukan orang Yahudi, sudah pasti mereka menyembah berhala karena itu agama nenek moyang mereka. Oleh karena itu rasul-rasul melarang mereka makan apa yang dipersembahkan kepada berhala ( Kis 15 : 20 / 29 ) supaya mereka tidak terikat kembali kepada berhala ( allah / dewa mereka ). 
Tapi jika kita melihat penulisan Paulus di I Korintus maka kita mengetahui bahwa tidak ada berhala / allah /dewa selain Allah yaitu Bapa, yang segala sesuatunya berasal dan untuk Dia kita hidup, juga hanya ada satu Tuhan yaitu Yesus yang segala sesuatunya dijadikan dan oleh karenaNya kita hidup. Dengan demikian kita diperbolehkan makan apa saja yang dapat dimakan dengan disertai ucapan syukur.

Namun ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan yaitu pada masa itu jika kita makan yang sudah dipersembahkan kepada berhala maka persepsi orang-orang Kristen yang baru bertobat masa itu adalah bahwa berhala dengan Yesus adalah sama, jadi keduanya dapat memberkati. Ini menyebabkan terjadinya sinkritisme ( menggabung beberapa agama karena dianggap semuanya benar ). Hal ini yang hendak dijauhi para rasul sehingga mereka melarang makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, karena orang-orang Kristen pada masa itu masih lemah imannya dan kurang pengetahuan akan firman Yesus sehingga dapat tersesat menjadi domba yang hilang, apalagi pada masa itu belum ada Alkitab yang tersusun rapih seperti sekarang sehingga mereka benar-benar mengandalkan ajaran para rasul. 

Seperti kita ketahui bahwa pengertian naga  untuk setiap bangsa berbeda namun jika berbicara naga di Indonesia ini kerap berhubungan dengan lambang yang ada di klenteng-klenteng di mana dianggap sebagai mahluk suci yang membawa keberuntungan dan perlindungan. Hal ini memang kontras dengan Alkitab yang melambangkan sebagai Iblis yang notaben dianggap adalah "berhala" itu sendiri. 

Matius 15 : 11, 17, 18, 19
11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." 17  Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?
18  Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
19  Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. 

Yesus mengatakan bahwa yang masuk ke mulut tidak menajiskan karena dari mulut ke perut lalu ke jamban, sedangkan yang najis adalah keluar dari mulut dari hati yaitu segala hal yang jahat.

Kesimpulan:
  1. Dari pembahasan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa jangan makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala jika lemah imannya, tidak berpengetahuan dan jika menjadi batu sandungan bagi saudara seiman kita.
  2. Tidak ada makanan yang najis selama makanan itu bisa dimakan sebab segala sesuatu halal kecuali anda makan daging busuk, sayuran busuk, atau apa saja yang dapat membuat anda jatuh sakit, itu najis.
  3. Ketika kita membeli makanan di mana saja, kita juga tidak tahu apakah sudah dipersembahkan kepada berhala / tidak atau mengandung formalin, pewarna textil  dsb, tidak ada yang dapat memastikan hal itu. Oleh karena itu kita harus hati-hati dan berdoa agar makanan yang kita akan makan dikuduskan dan diberkati oleh Tuhan Yesus agar bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan kita, amin.
Oh ya, bagaimana dengan buah apelnya boleh dimakan tidak nih ?
ternyata buah apel mengandung Vitamin, mineral seperti fitokimian, serat, tanin, baron, dan lainnya yang diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. Jadi dimakan saja apelnya sayang dibuang. Jadi yang kemarin sudah makan tenang aja ya! jangan panik ya,  ngga kenapa-napa kok, malah jadi sehat......hehe.....!

Tidak ada komentar: